Quick Count Pemilukada Maluku

Selasa, 11 Juni 2013 akan menjadi hari bersejarah bagi warga Propinsi Maluku, karena pada hari itu mereka akan memberikan suaranya guna memilih calon gubernur dan wakil gubernur periode 2013-2018 yang terbingkai dalam Sebuah Pemilihan Umum Kepala Daerah atau Pemilukada. Ada lima pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan berlaga dalam pemilukada Maluku tersebut, kelima pasangan cagub dan cawagub itu adalah:

Pasangan cagub dan cawagub dengan nomor urut 1, yaitu Abdullah Tuasikal - Hendrik Lewerissa (Tulus) yang diusung oleh Partai Gerindra, Partai Hanura, PKB, PBB, PBR dan PKPI.

Pasangan cagub dan cawagub dengan nomor urut 2, yaitu Jacobis Puttileihat - Arifin Tapi (Bob-Arif) yang diusung oleh Partai Demokrat.

Pasangan cagub dan cawagub dengan nomor urut 3, yaitu Abdullah Vanath - Marthin Jonas Masspaitella (Damai) yang diusung oleh 14 Partai politik yang tidak memiliki kursi di DPRD Maluku.

Pasangan cagub dan cawagub dengan nomor urut 4, yaitu Herman Koedoeboen - Daud Sangadji (Mandat) yang diusung oleh PDIP.

Pasangan cagub dan cawagub dengan nomor urut 5, yaitu Said Assagaff - Zeth Sahuburua (Setia) yang diusung oleh Partai Golkar, PKS, PPP, PAN dan PDS.

Hasil Hitung Cepat atau Quick Count Pemilukada Maluku

Seperti pada pemilukada-pemilukada di daerah lain, masyarakat Maluku pun tentunya ingin segera mengetahui hasil dari pemilihan kepala daerah tersebut, dan seperti biasa beberapa lembaga survei kerap melakukan metode quick count atau hitung cepat seperti Indobarometer, LSI dan SMRC.
Hasil quick count memang sering tak jauh berbeda dengan hasil penghitungan manual yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah dengan margin eror satu persen saja, dan hasil quick count itu biasanya sudah dapat diketahui beberapa jam saja setelah TPS-TPS ditutup untuk melakukan penghitungan. Namun hasil quick count yang bersifat prediksi itu bukanlah hasil resmi, karena hasil resmi tetap harus menunggu hasil total penghitungan suara manual yang dilakukan oleh KPUD.

Masyarakat Maluku tentunya tengah menunggu siapa yang bakal memimpin mereka sebagai Gubernur dan wakil gubernur Maluku untuk periode tahun 2013-2018 dengan harapan pemimpin tersebut mampu membawa Propinsi Maluku lebih maju dan mampu mensejahterakan warganya.